Memilih Jenis Kain yang Tepat Untuk Membuat APD | Toko Kain Surabaya

Administrator 14 Feb 2021 at 19:03
Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe

Memilih Jenis Kain yang Tepat Untuk Membuat APD

 

 

APD, atau alat perlindungan diri, merupakan sejenis pakaian terusan yang fungsinya digunakan untuk perlindungan diri. Itu sebabnya, jenis kain yang dipilih punya peran penting, dan tak semua kain cocok dijadikan setelan APD, atau yang sering juga disebut pakaian hazmat.

Model Menggunakan APD berbahan Milky Taslan

Milky Taslan termasuk satu di antara jenis kain yang layak dijadikan APD. Berbagai fitur dan karakteristik yang diusung membuat Milky Taslan mampu memenuhi kriteria penting yang harus ada pada APD. Sebagai gambaran, saat ini dikenal empat kategori APD sesuai tingkat bahaya masing-masing.

Lalu, bagaimana kain Milky Taslan bisa digunakan sebagai APD? Pertama, mari cermati gambaran umum terkait kategori APD dan bagaimana Milky Taslan bisa masuk ke salah satunya.

 

Pilihan Warna Bahan Parasut di Mitra Mulia Toko Kain Surabaya

 

Level APD dan Penggunaannya

Model Menggunakan APD berbahan Milky Taslan

 

  • Proteksi Level A

APD level A digunakan untuk senyawa kimia berbahaya sudah teridentifikasi dan biasanya dilengkapi sistem respirasi tingkat tinggi, termasuk perlindungan kulit dan mata. Senyawa yang dimaksud bisa beragam, umumnya yang dapat merusak sistem tubuh baik berupa benda padat, cair, atau gas.

Satu set APD biasanya berisi setelan hazmat yang terkapsulisasi (full body protection), alat bantu nafas, sarung tangan anti kimia, juga sepatu khusus. Contoh penerapannya saat mengindentifikasi meteor, virus, dan cairan kimia.

  • Proteksi Level B

APD level B sebenarnya hampir sama dengan tipe A, hanya saja tanpa dibekali proteksi gas dan asap. Memang tipe B masih dilengkapi dengan sistem bantuan pernafasan, tapi perlindungan bagian luar biasanya tidak selengkap level A.

Tipe APD ini dipakai saat material berbahaya sudah terkonfirmasi bentuknya tapi tidak membahayakan kulit, misalnya untuk membuat analisa area yang berbahaya. Bahan yang digunakan APD level B yaitu kain yang tahan cairan kimia, penutup kepala penuh, juga sarung tangan dan sepatu tahan kimia.

  • Proteksi Level C

Perlindungan kulit pada APD level C hampir sama dengan tipe B, hanya saja sistem proteksi pernafasan cukup rendah. Jenis kain yang dipakai memang mampu menahan cipratan cairan, tapi tak cukup melindungi dari gas atau asap.

APD level C biasanya dipakai saat memasuki area tertentu yang mana cairan kimia tidak membahayakan kulit dan mengganggu pernafasan. Hazmat tipe ini juga sering digunakan pekerja di industri tertentu yang perlu proteksi diri saat melakukan tugasnya.

  • Proteksi Level D

Merupakan setelan pelindung tubuh yang tidak dilengkapi dengan beberapa fitur perlindungan canggih. APD level D tidak dilengkapi sistem respirasi dan kain yang tahan cairan kimia. Dengan kata lain, kain jenis apapun bisa digunakan untuk membuat APD tipe ini.

Barangkali hanya sepatu, sarung tangan, dan kaca mata yang digunakan sebagai pelengkap APD tipe D. Penerapannya sangat beragam, biasanya montir di bengkel, pekerja lepas laut, dan sebagainya.

Dari deskripsi tiap level APD, perbedaan utama yaitu ada pada jenis kain dan sistem proteksi tambahan yang dikenakan. Pada APD level A, jenis kain yang dipilih harus mampu menahan cairan, asap, gas, dan virus. Sedang tipe APD level B juga tak jauh beda. Itu berarti, kain yang digunakan adalah kain khusus.

Mengacu pada jenis kain, Milky Taslan bisa masuk ke dalam APD tipe C dan D. Sebagai gambaran, Milky Taslan sudah dilengkapi fitur durable water repellency (DWR), laminated nylon, dan windproof. Tiga fitur tersebut mampu menolak dan menahan cairan sehingga tidak menembus ke dalam serat kain.

Ini juga ditambah fakta kalau bahan dasar yang digunakan kain Milky Taslan merupakan serat nilon sintetis. Selain mampu menahan cairan, konstruksi serat sintetis juga mampu menahan angin dan kelembaban. Tapi ini juga bergantung pada bagaimana cara APD dibuat.

Satu contoh, APD yang ideal harus diberi seam taping guna menutup lubang bekas jahitan. Ini diperlukan guna mencegah cairan masuk dari jahitan. Jadi, meski sudah memakai kain Milky Taslan, APD sangat mungkin kurang maksimal jika tidak memenuhi kriteria standar APD seperti seam taping.

Industri yang Menggunakan APD

Model Menggunakan APD berbahan Milky Taslan

 

Berkebalikan dari pemahaman umum, APD sebenarnya tak hanya dikenakan saat memasuki area berbahaya saja. APD pada praktiknya sudah digunakan secara luas di berbagai industri berbeda, terutama manufaktur yang mengharuskan higinitas tinggi pada produknya.

Pengguna terbesar APD tetap industri kesehatan, termasuk kedokteran, kimia, dan farmasi. APD yang digunakan harus lengkap meliputi alat resusitasi, sistem respirasi, sarung tangan latex, dan lainnya. Jenis kain yang digunakan pun tak sembarangan, begitu juga proses pembuatannya.

Meski tak sebanyak industri kesehatan, industri food and bakery (F&B) juga menggunakan APD dengan tipe berbeda. Tergantung pada kebijakan perusahaan, APD yang digunakan bisa di antara tipe C dan D. Pada tingkatan ini, APD dari kain Milky Taslan cukup bisa diandalkan.

Layanan cleaning service, transportasi, dan perbaikan juga sering memanfaatkan APD sebagai pelindung dasar. Karena subjek pekerjaan tidak bersentuhan dengan senyawa berbahaya, APD tipe D sering dipilih. Alat pengaman tambahan yang digunakan juga standar, tak harus tahan kimia.

Tipe APD pada satu industri juga berpengaruh pada proses perawatan dan penyimpanan. Lingkungan kerja berbeda menghadirkan risiko berbeda, misalnya karena tingkat kontaminasi berbeda. Perlu treatment khusus untuk APD pada lab biologi dibanding APD pada cleaning service misalnya.

Menyimpan APD

Lemari dengan tumpukan baju apd

Standar penting untuk tempat penyimpanan APD yaitu harus kering karena suhu lembab bisa memicu tumbuh kembang patogen yang menempel. Ruang penyimpanan harus dibuat khusus dan mencerminkan keamanan, juga tidak memicu kerusakan kain dalam bentuk apapun.

Sangat benar bahwa kain Milky Taslan memang tahan terhadap suhu dan gesekan permukaan kasar, tapi sangat mungkin terjadi degradasi pada lapisan protektif pada permukaan kain jika suhu penyimpanan tidak tepat. Metode penyimpanan yang dianjurkan sangat sederhana, cukup digantung.

Hanya saja pastikan lokasi penyimpanan yang dipilih sudah tepat. Terlebih untuk APD tipe A dan B, ruang penyimpanan harus hampa dan selalu diberi disinfektan secara berkala. Semisal ada patogen yang menempel, potensi bahaya bisa dihindari karena APD sudah diisolasi pada area khusus.

Pilih area penyimpanan yang mudah diakses, missal di tengah ruangan. Poin pentingnya, APD yang disimpan dengan cara yang tepat, baik dari kain Milky Taslan atau bahan lain, akan cenderung lebih awet sehingga tiap fitur yang ada tetap memberi manfaat maksimal pada pemakainya.

 

Selanjutnya: Fitur penting dari APD kain Milky Taslan

 

Baca Juga Artikel Berikut

 

Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe

Tak mau ketinggalan update artikel terbaru kami ikuti kami, masukkan email anda & klik subscribe, Terimakasih


Recent Post


Related Article