Sejarah Kain Tenun Ikat Salah Satu Warisan Budaya | Toko Kain Surabaya

Windy 26 Aug 2021 at 7:19
Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe

Sejarah Kain Tenun Ikat, Salah Satu Warisan Budaya!

 

Kain tenun ikat adalah warisan budaya khas Sumba Timur. Disebut warisan karena teknik-teknik pembuatan tennun ikat di Sumba Timur telah ada sejak zaman ribuan tahun lalu. Kain tenun ikat memiliki nilai yang sangat tinggi. Hal itu karena kain tenun ikat sangat berbeda dengan kain biasa. Proses pembuatannya membutuhkan banyak langkah-langkah, dikerjakan lebih dari sepuluh orang hanya untuk selembar kain saja dan waktu yang diperlukan sangat lama karena langkah yang banyak dan rumit tadi. 

 

Model menggunakan Kain Batik tenun

 

Oleh karenanya, kain tenun ikat ini tidak dipakai sebagai busana sehari-hari namun hanya dipakai pada acara-acara resmi ataupun acara adat yang sangat istimewa. Biasanya kain tenun ikat ini diaplikasikan sebagai selendang, jarik, ataupun ikat kepala. Setiap acara dimana peserta atau pemilik aacaranya menggunakan kain tenun ikat dalam aksesoris pakaian mereka itu berarti acara tersebut sangat istimewa dan spesial. Misal acara pernikahan adat, acara resmi pertemuan antar kepala suku atau upacara-upacara penyambutan tamu dari luar daerah yang dihormati. 

 

Kain tenun ikat sudah ada sejak ribuan tahun lalu bahkan sudah diwariskan sejak Indonesia masih dalam masa penjajahan Belanda, atau mungkin juga sebelum itu sebenarnya warga di Sumba Timur sudah memiliki keahlian membuat Tenun Ikat ini. Teknik-teknik yang digunakan sangat sulit, dan semuanya dikerjakan secara manual, tanpa mesin pabrik sama sekali. 

 

Model dengan bermacam kain batik tenun ikatan

 

Bahkan untuk warna-warna kain tenun juga tidak banyak variannya karena warga Sumba hanya menggunakan pewarna alami yang diambil dan diolah langsung dari alam. Warna yang dibuat vaariasi ada merah, biru, kuning dan hijau saja. Warna-warna itu diolah dari akar mengkudu, kulit batang, daun dan kerang. Pohon dan daun nila menjadi sumber pewarnaan biru alami yaang sangat pekat. 

 

Tahukah Anda bahwa ada lebih dari empat puluh langkah dalam membuat selembar kain tenun ikat? Dimana setiap langkahnya tidak bisa dikerjakan oleh seorang saja dan setiap langkahnya dilakukan berbeda orang. Itu karena setiap langkah pembuatan memerlukan keahlian khusus yang tidak semua orang mampu melakukannya, terutama pada langkah penenunan yang benar-benar menjadi proses paling sulit dan rumit. 

 

Nah, mau tau bagaimana proses pembuatan kain tenun ikat yang menjadi warisan budaya?

 

Baca Juga Artikel Berikut

 

Memintal Benang 

 

Proses pembuatan kain batik tenun ikatan

 

Benang dipintal langsung dari kapas asli daerah yang dipanen sendiri. Setelah kapas dipetik dari pohonnya, langkah pertama adalah memisahkan biji kapas dari bunga kapas. Proses ini sendiri dilakukan lebih dari satu orang dan bisa lebih dari satu hari. Setelah bunga kapas bersih, kemudian dipintal secara manual. Hingga terbentuknya pintalan benang yang panjang dan digulung rapi sehingga siap pakai. 

 

Menggambar Motif Kain Sebelum Ditenun 

 

Sebelum proses menenun, motif digambar lebih dahulu di selembar kain menggunakan pensil warna yang sekaligus mewakili warna yang akan diberikan saat penenunan. Menggambar motif ini juga tak bisa dilakukan sembarangan, karena ada pola-pola khas tertentu yang menjadi ciri khas daerah dan juga dalam menggambar motifnya sudah menggunakan skala dan garis bantu yang nanti bisa memudahkan penenunan. Gambar harus presisi dan tidak boleh miring. 

 

Proses pembuatan kain batik tenun ikatan

 

Membuat Ikatan Kain yang akan Ditenun 

 

Proses membuat ikatan kain ini dilakukan lebih dari satu orang karena rumit dan banyak yang harus diikat. Biasanya warga membuat ikatan kain ini di selasar rumah, teras ataupun halaman yang penting memiliki luas yang cukup untuk kain yang panjang dan lebar. Proses membuat ikatan ini juga memakan waktu berhari-hari meski sudah dikerjakan oleh beberapa orang. 

 

Membuat Pewarna Alami

 

Inilah yang terbilang paling unik dan sangat khas, yang jarang ditemukan di daerah lain dan di masa kini, yaitu proses membuat pewarna untuk benang. Seluruh pewarnanya diambil dari alam, dari sari-sari tumbuhan yang dilembutkan dilarutkan dalam air lalu dimanfaatkan endapannya menjadi pewarna. Warna-warna yang dihasilkan adalah kuning, hijau, merah dan biru dongker. 

 

Berbagai macam pewarna untuk mewarnai kain batik tenun

 

Pembuatan selembar kain tenun ikat ini bisa memakan waktu berbulan-bulan salah satunya karena proses pewarnaan yang menunggu bahan-bahan alaminya tersedia di alam. Ada kalanya bahan-bahan tersebut tumbuh hanya di musim-musim tertentu saja, ada yang hanya ada di musim kemarau atau penghujan saja. Maka pembuatan pewarna menunggu musimnya. 

 

Setelah pewarnanya siap, maka benang dan kain yang sudah diikat tadi dicelupkan dalam larutan pewarna yang mendidih dan direndam sehari semalam lamanya. Lalu dikeringkan dengan cara dijemur di tempat yang teduh atau di dalam ruangan khusus. 

 

Proses Penenunan 

 

Proses penunan

 

Setelah kain dan benang sudah diwarna maka proses puncaknya bisa dimulai. Proses penenunan adalah langkah yang paling penting dan hanya orang-orang yang memiliki kemampuan menenun yang bisa melakukan ini. Karena dalam menenun benang-benang itu harus ditenun mengikuti gambar motif yang sudah dibuat. 

 

Pilihan Warna Rekomendasi Bahan Jas Almamater dan Bahan Baju Wear Pack Di Mitra Mulia Toko Kain Surabaya

 

 

Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe
  • 69
  • 4469 views

Tak mau ketinggalan update artikel terbaru kami ikuti kami, masukkan email anda & klik subscribe, Terimakasih


Recent Post


Related Article