Usaha apapun tak terlepas dari sebuah resiko, termasuk dengan usaha konveksi. Resiko ini akan melekat pada setiap jenis usaha baik itu besar dan kecil. Resiko sebenarnya hadir dari sebuah proses yang masih memiliki celah. Resiko bukan sebuah keniscayaan, sebab kejadiannya masih bisa dicegah.
Ketika perusahaan mampu memetakan peluang-peluang resiko yang mungkin akan terjadi, perusahaan dapat merumuskan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah resiko agar tidak terjadi. Perusahaan yang tidak mampu membaca kemungkinan resiko dan membuat antisipasinya, harus siap menghadapi masalah karena resiko tersebut dan siap mengeluarkan lebih banyak sumber daya untuk mengatasi resiko itu. Sumber daya yang dibutuhkan bisa jadi lebih besar dari yang seharusnya bisa dicegah.
Oleh karena itu, sebagai pengusaha konveksi, sebaiknya kita mengerti dan paham apa saja peluang resiko yang bisa terjadi pada usaha kita.
Resiko bisa datang dari berbagai sumber. Resiko bisa terjadi disebabkan oleh proses yang tidak berjalan lancar, ataupun oleh sesuatu masalah yang datang dari eksternal yang tidak mampu diatasi oleh perusahaan. Resiko bisa disebabkan oleh apa saja. Berikut ini adalah beberapa resiko yang kerap terjadi dalam usaha konveksi, baik yang datang dari internal maupun eksternal:
Modal terus bergulir dan uang terus diputar. Modal digunakan untuk membiayai proses produksi, yang kemudian produk jadi dijual dan hasil penjualan akan digunakan untuk menggaji karyawan, perawatan aset, dan juga membiayai proses produksi berikutnya. Begitu seterusnya.
Kebanyakan perusahaan bergantung pada hasil penjualan untuk bisa terus memutar roda bisnis. Namun, tidak selamanya pemasukan dari penjualan ini lancar. Ada kalanya pembeli mengajukan hutang pembayaran untuk pembelian dalam jumlah besar. Hal ini biasa terjadi pada transaksi jumlah besar. Pembayaran ini juga beresiko tertunda yang akan menyebabkan roda perputaran modal terhambat.
Mesin produksi menjadi infrastruktur utama yang tidak boleh absen, karena tanpanya proses produksi tak akan bisa berjalan. Mesin yang digunakan secara terus menerus, tentu membutuhkan perawatan agar tidak mengalami kerusakan. Namun sekalipun mesin telah diberi perawatan rutin, tentu mesin memiliki masa pakai hingga beberapa tahun, setelah itu butuh diganti. Ketika perawatan rutin dilakukan, kita bisa memperpanjang usia mesin sekaligus mengetahui keadaan mesin dan memprediksi kapan mesin harus diganti atau bisa diperbaiki.
Barang cacat menjadi resiko yang hampir sulit untuk dihindari. Selalu ada satu dari seribu barang yang berpotensi cacat apalagi salah produksi. Biasanya sebabnya kalau tidak karena human error berarti karena mesin yang bermasalah. Barang cacat dan salah produksi dapat menyebabkan kerugian untuk perusahaan.
Persaingan dengan Kompetitor
Tak terelakkan lagi, akan selalu ada kompetitor pada bidang usaha apapun yang dipilih, tak terkecuali dengan usaaha konveksi. Apalagi di Indonesia yang begitu tinggi angka permintaan akan barang-barang fashion. Hal ini memungkinkan tumbuh suburnya usaha konveksi di tanah air, yang tentu saja meningkatkan jumlah pemain bisnis konveksi. Persaingan dalam bisnis konveksi ini akan menjadi resiko yang tak terelakkan jika kita kalah bersaing dengan kompetitor.
Cara yang pertama yaitu dengan merumuskan sistem quality control untuk proses produksi. Jadi barang produksi mulai dikontrol kualitasnya semenjak proses pertama, tidak hanya dicek ketika barangnya sudah jadi saja. Sistem ini dapat memperketat kualitas produksi sehingga bisa meminimalisir kecacatan produk.
Untuk mencegah resiko gagal bayar piutang yang dapat menghambat roda perputaran modal, perusahaan dapat membuat sistem antisipasi dengan merumuskan sistem pembayaran yang disiplin dan adil untuk kedua belah pihak. Perusahaan dapat membuat sistem untuk menentukan syarat apa saja untuk menyetujui piutang agar perusahaan tidak dirugikan.
Pemetaan SWOT ini menjadi langkah penting yang tidak boleh dilewatkan oleh setiap pengusaha manapun. Kompetitor tidak bisa dihindari, karena kehadirannya adalah niscaya. Maka yang bisa kita lakukan adalah merumuskan cara agar bisa bertahan bahkan bisa bersaing dengan kompetitor kita.
SWOT membantu pengusaha untuk memetakan apa saja kelebihan, kekurangan yang dimiliki perusahaan, juga untuk melihat apa-apa saja peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan bisnis. Dengan tahu bagaimana kekuatan dan kelemahan kompetitor, kita bisa merumuskan bagaimana cara bersaing dengan mereka. Sekaligus untuk mencari celah-celah yang bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan bisnis.
Dengan memahami pemetaan SWOT ini, perusahaan juga bisa mellihat peluang resiko apa saja yang mungkin dihadapi perusahaan di masa depan. Sehingga tahapan pemetaan SWOT dapat menjadi langkah jitu untuk mencegah terjadinya resiko.
Itulah beberapa resiko yang mungkin dialami oleh pengusaha konveksi beserta bagaimana tips untuk mencegahnya. Semoga artikel ini bermanfaat.
Rekomendasi Unione Drill Bahan Seragam Kerja Terbaik Di Mitra Mulia Toko Kain Surabaya
Share To:
Tak mau ketinggalan update artikel terbaru kami ikuti kami, masukkan email anda & klik subscribe, Terimakasih