Inilah Penyebab Harga Kain Terus Mengalami Kenaikan | Toko Kain Surabaya

Windy 22 Dec 2021 at 7:49
Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe

Inilah Penyebab Harga Kain Terus Mengalami Kenaikan

 

 

 

Ini mungkin menjadi salah satu pertanyaan yang paling banyak dicari jawabannya oleh para pengusaha di bidang fashion. Kain yang menjadi bahan utama akan langsung berpengaruh terhadap keuntungan bisnis ketika harganya berubah. Sedangkan beberapa waktu terakhir harga kain terus naik, tidak hanya pada satu jenis namun pada beberapa jenis sekaligus. 

Jadi, apa sih sebenarnya yang menyebabkan harga kain terus naik? simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

 

Rekomendasi Warna Potensha Bahan Seragam Sekolah Di Mitra Mulia Toko Kain Surabaya

 

Faktor Energi

 

Kain yang selama ini digunakan dalam pembuatan produk fashion, dihasilkan oleh perusahaan manufaktur dari kumpulan benang-benang melalui serangkaian proses. Untuk menjalankannya, pabrik akan membutuhkan sumber energi untuk menjalankan berbagai mesinnya. Dimana kebanyakan sektor industri menggunakan bahan bakar fosil seperti batubara. 

 

 

Sedangkan berdasarkan data terbaru, harga batubara naik secara signifikan hingga 163% dalam setahun terakhir. Hal itu dipicu oleh kenaikan harga gas alam, salah satunya yang terjadi di Henry Hub. Kenaikannya cukup tajam berada di angka 14 persen. Hal itu pada akhirnya juga berdampak pada pembangkit listrik yang notabene di Indonesia masih didominasi oleh PLTU Batubara. 

 

Ketika biaya produksi listrik berbahan bakar batubara naik, pada akhirnya tarif biaya listrik juga ikut naik. Padahal banyak mesin industri yang dijalankan dengan energi listrik. Sehingga perusahaan manufaktur tekstil mau tidak mau harus ikut menaikkan harga kain yang dijualnya, supaya dapat menutupi besar kenaikan biaya-biaya tersebut. 

 

Baca Juga Artikel Berikut

 

Faktor Bahan Baku

 

Dalam proses produksi kain, selain menggunakan benang katun, juga menggunakan benang polyester. Benang tersebut yang banyak dimanfaatkan pada kain seperti drill, oxford, parasut dan lain-lain. Ketika terjadi kenaikan harga pada benang polyester, otomatis akan berdampak pula pada harga kain-kain tersebut. 

 

 

Sedangkan faktanya, terjadi kenaikan harga minyak mentah yang berdampak pada kenaikan harga benang polyester. Beberapa diantaranya seperti Purified Terephthalic Acid (PTA) dan Methyl Ethylene Glycol (MEG), dalam beberapa bulan terakhir naik sampai 15 persen. Padahal, kenaikan tersebut juga akan berdampak terhadap harga kapas dan rayon. Dengan asumsi bahwa sektor industri tekstil di Indonesia masih mengandalkan impor kapas, maka dapat tidak ada pilihan lain bagi para pengusaha tekstil untuk turut menaikkan harga. 

 

Faktor Kain Impor

Sebenarnya Indonesia memiliki alternatif selain memproduksi sendiri kain, yaitu dengan impor kain jadi dari negara lain. Sayangnya, China sebagai salah satu negara yang banyak diandalkan impor kainnya ke Indonesia, juga mengalami masalah dalam beberapa waktu terakhir. Terjadi krisis suplai listrik di China yang pada akhirnya berpengaruh terhadap aktivitas industri di negara tersebut. 

 

 

Dengan asumsi aktivitas industri tekstil yang terganggu, produksi kain di China juga berpotensi besar turut menurun. Pada akhirnya mereka akan menurunkan tingkat ekspor kain ke negara lain. Sehingga sebagai imbasnya, Indonesia yang menjadi salah satu negara pengguna kain impor dari China harus berhadapan dengan kenaikan harga kain karena kuantitas suplai yang terbatas. 

 

Faktor Musim 

 

Kapas sebagai salah satu bahan utama dalam industri tekstil, didapatkan dari tanaman kapas yang tumbuh lebih baik di musim-musim kering. Pergantian musim yang tiba-tiba dari musim panas ke musim penghujan dapat menyebabkan gagal panen, karena tanaman kapas akan mudah roboh. 

 

 

Cuaca yang buruk seperti itu terjadi di Amerika Serikat yang notabene menjadi salah satu supplier utama kapas dunia. Dampaknya, harga kapas semakin naik karena kuantitas produksinya yang semakin sedikit. Para pengusaha fashion dan konveksi pun akhirnya harus menggigit jari karena tidak dapat lari dari kenyataan naiknya harga berbagai macam kain. Khususnya pada jenis kain yang banyak menggunakan bahan baku benang katun. 

 

Baca Juga Artikel Berikut

 



 

Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe
  • 18
  • 3275 views

Tak mau ketinggalan update artikel terbaru kami ikuti kami, masukkan email anda & klik subscribe, Terimakasih


Recent Post


Related Article