Prediksi Dampak Kenaikan PPN terhadap Daya Beli Konsumen | Toko Kain Surabaya

Windy 30 May 2022 at 8:00
Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe

Prediksi Dampak Kenaikan PPN terhadap Daya Beli Konsumen

 

 

Setelah dua tahun digempur pandemi covid19, 2022 menjadi tahun penuh pemulihan dan semangat untuk membangkitkan kembali ekonomi yang hampir lumpuh. Indonesia menjadi salah satu negara di antara puluhan negara lainnya yang sedang merangkak menyembuhkan ekonominya sembari menurunkan kasus covid di wilayahnya. Bersamaan dengan tren menurunnya kasus pandemi di berbagai daerah, geliat ekonomi kembali menunjukkan harapan untuk pulih. 

 

Baca Juga Artikel Berikut

 

Belum genap satu tahun kita bisa bernapas lebih lega dengan ekonomi yang mulai lancar, kini datang kabar kebijakan kenaikan PPN yang mulai diberlakukan pada 1 April 2022 mendatang. PPN yang mulanya pada angka 10% itu, beberapa hari mendatang akan bertambah menjadi 11%. Secara taktis kita dapat melihat dampak kenaikan PPN ini yang akan secara langsung mempengaruhi harga barang-barang yang kita konsumsi, baik itu harga yang sudah termasuk PPN ataupun harga dengan PPN terpisah yang kita bayarkan. Yang manapun, harga untuk barang yang biasa kita konsumsi akan ikut naik menjadi 11%. Pemerintah, rakyat dan juga kalangan pengusaha akan merasakan langsung dampak kenaikan PPN mulai April mendatang. 

 

Prediksi Dampak Kenaikan PPN terhadap Daya Beli Konsumen

 

Kenaikan PPN 11% ini sebetulnya wajar dan sudah saatnya, mengingat lesunya ekonomi selama pandemi berlangsung, pengeluaran negara untuk mengatasi pandemi dan jaring pengaman sosial untuk rakyat tidak mampu, juga untuk berbagai kebijakan selama tahun-tahun itu. Untuk mendorong geliat ekonomi kembali, dan melanjutkan berbagai agenda pembangunan, pemerintah membutuhkan anggaran yang lebih besar sehingga menaikkan pajak menjadi solusi yang lebih baik daripada berhutang. 

 

Dampak kenaikan PPN seakan seperti bumerang untuk masyarakat. Di satu sisi lainnya, PPN yang lebih besar ini memberatkan rakyat sebab setiap produk yang dikonsumsi selama ini akan bertambah tinggi harganya. Ada tambahan pajak yang harus dibayarkan, terutama untuk kebutuhan sekunder dan tersier yang harganya mahal, otomatis pajaknya pun semakin besar. Namun pemerintah membebaskan bahan pangan pokok sembako dari PPN 11% agar masyarakat menengah bawah tetap dapat mengonsumsinya tanpa cemas dengan harga yang semakin mahal.  

 

Menaikkan pajak di tengah situasi yang baru usai pandemi memang dilematis. Pemerintah pun menimbang kebijakan ini masak-masak demi kebaikan rakyat bersama. 

 

Rekomendasi Warna Bahan Seragam Kerja Grandmax Tropical Di Mitra Mulia Toko Kain Surabaya

 

PPN untuk Memulihkan Ekonomi Negara 

Target APBN 2022 mencapai 2000 triliyun yang mana anggaran belanja tersebut akan dimaksimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri dan sebagai bantalan untuk ekonomi rakyat miskin. Dana yang berhasil dikumpulkan melalui pajak akan dikembalikan kepada rakyat melalui manfaat dari program-program pembangunan, pendidikan, ekonomi dan kesejahteraan sosial. Negara membutuhkan dana yang kuat agar pembangunan dapat berjalan lancar. 

 

Sebelum menerapkan secara penuh kebijakan pajak pertambahan nilai yang baru ini, pemerintah harus menyiapkan lebih dahulu program untuk jaring keamanan sosial terkhusus pada rakyat prasejahtera. Pemerintah harus memastikan bahwa kenaikan pajak ini tidak menyulitkan rakyat menengah ke bawah hingga miskin. 

 

Dampak Kenaikan PPN untuk Masyarakat 

Tidak hanya berdampak pada pemerintah yang harus lebih siap dengan berbagai program jaring keamanan sosial dan memastikan peraturan serta teknis-teknis penegakkan kebijakan tersebut, masyarakat pun sebaiknya mulai bersiap dengan dampak kenaikan PPN ini. Menurut pengamat ekonomi yang semakin sering menuangkan pendapatnya di media, berikut inilah beberapa dampak kenaikan PPN yang akan terjadi:

 

Dampak Kenaikan PPN untuk Masyarakat

 

  1. Naiknya harga berbagai kebutuhan 

PPN yang bertambah sebesar 1% ini berbanding lurus dengan harga produk-produk yang akan naik juga. Selama ini PPN selalu dibebankan pada konsumen, baik terhitung terpisah dari harga pokok produk maupun sudah termasuk dalam harga jualnya. Harga jual pun akan ikut naik. Naiknya harga berbagai produk ini menyebabkan belanja masyarakat ikut naik namun ketika tidak disertai oleh daya beli yang naik pula, konsumsi masyarakat menjadi turun. Barang yang dibeli semakin sedikit sebab masyarakat tidak mampu membelinya jika harga terlampau tinggi. 

 

  1. Turunnya konsumsi barang kebutuhan sekunder dan tersier 

Dampak lanjutannya yaitu menurunnya daya beli masyarakat terhadap barang-barang penunjang sehari-hari seperti kendaraan, properti, alat komunikasi dan berbagai fasilitas hiburan dan pariwisata. Mengapa? Karena daya beli yang tidak ikut naik sementara semua produk semakin mahal, membuat rakyat berpikir ulang untuk membelanjakan uangnya pada barang-barang sekunder. Masyarakat dengan daya beli terbatas akan berfokus untuk memenuhi kebutuhan pokoknya terlebih dahulu. Lebih jauhnya, dampak kenaikan PPN ini menjadi tantangan pasti untuk sektor properti, transportasi dan pariwisata. 

 

  1. Tantangan bagi pelaku usaha untuk memasarkan produknya 

Daya beli yang menurun akibat harga kebutuhan yang naik ini menjadi tantangan nyata untuk pelaku usaha. Menaikkan harga produk pada situasi ekonomi yang baru saja pulih oleh pandemi, bukan tantangan mudah. Para pelaku bisnis ini harus memutar otak dan merumuskan strategi-strategi yang penuh inovasi agar mampu bertahan dan tidak gulung tikar. 

 

  1. Lapangan kerja jadi lebih sedikit 

 

Foto Tuna Wisma

 

Jika berbicara dampak terhadap daya beli masyarakat ini, lebih jauh lagi dapat menyebabkan semakin sedikitnya lapangan kerja yang dibuka karena sulitnya perekonomian. Perusahaan yang gagal menjual produknya ke pasar, dapat mengalami kerugian dan bukan tidak mungkin pengurangan SDM menjadi solusinya. Situasi ekonomi terancam kembali melesu. 


Baca Juga Artikel Berikut

 


 

Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe
  • 30
  • 1941 views

Tak mau ketinggalan update artikel terbaru kami ikuti kami, masukkan email anda & klik subscribe, Terimakasih


Recent Post


Related Article