Kain Wollycrepe Kekurangan Kelebihan dan Pemanfaatannya | Toko Kain Surabaya

Administrator 9 Feb 2021 at 1:37
Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe

Kain Wollycrepe Kekurangan Kelebihan dan Pemanfaatannya

 

 

Saat muncul pertama kali tahun 1911, kain crepe cukup sulit didapat. Ini terjadi karena proses pembuatannya cukup rumit dan harus memakai alat khusus. Proses pembuatan yang rumit ini kemudian menghasilkan ciri khas yang unik dan menarik minat kaum hawa. Permukaan kain crepe ini unik karena menyerupai kulit jeruk.

 

 

 

Zaman berganti, kain crepe mengalami evolusi. Keluarga crepe semakin banyak jenisnya, salah satunya adalah wollycrepe. Di antara kain crepe, bahan wollycrepe merupakan jenis bahan yang memiliki tekstur kulit jeruk paling halus. Dalam berbagai kesempatan, kain wollycrepe sering disebut mirip dengan kain wolfis. Padahal keduanya berbeda.

 

Baca Juga Artikel Terkait

 

Karakteristik

 
Foto : Kain Bahan Wollycrepe
Foto : Kain Bahan Wollycrepe
 

Bahan wollycrepe cenderung halus dan tipis jika dibanding keluarga crepe yang lain seperti mosscrepe, misalnya. Biarpun terkesan tipis tapi jika diterawang tidak transparan. Tekstur kulit jeruknya paling halus di antara kain crepe, sehingga banyak desainer menggunakan kain ini untuk bahan baju.

Karena ketebalannya yang tipis, saat dikenakan bahan wollycrepe cukup flowy atau jatuh dan adem. Satu yang perlu diketahui dari wollycrepe, kain ini tak terbuat dari katun melainkan murni kain sintetis. Jadi, meskipun terasa adem saat dikenakan, tapi tidak menyerap keringat sebagaimana kain yang terbuat dari katun.

 

Kelebihan dan Kekurangan

 
Foto : Kain Bahan Wollycrepe
Foto : Kain Bahan Wollycrepe
 
 

Melihat kecedenrungan saat ini, rata-rata semua orang lebih suka mengenakan baju gamis berbahan ringan, tipis, dan nyaman saat dikenakan. Bahan wollycrepe memenuhi kriteria tersebut. Memilih wollycrepe sebagai bahan membuat baju atau pakaian muslimah syar’i merupakan pilihan tepat.

Kelebihan lain dari bahan wollycrepe adalah sifatnya yang tipis sehingga tidak merasa kepanasan sekaligus juga tidak kaku, dan transparan. Kain sintetis tak mudah kusut, jadi seekstrim apapun aktivitas hari itu, tak perlu khawatir baju gamis akan jadi cepat kusut.

 

Pilihan warnanya juga beragam. Tersedia warna cerah, kalem, dan gelap sesuai dengan selera. Warna tersebut jika dipadupadankan dengan tekstur kulit jeruk kain wollycrepe yang halus akan membuat lebih elegan dan menawan. Bahannya yang jatuh bisa memberi kesan baju gamis menyatu dengan pemakainya secara alami.

Kekurangan wollycrepe yaitu tak menyerap keringat sehingga perlu dipikirkan ulang untuk apa kain tersebut dimanfaatkan. Semisal lebih banyak aktivitas luar ruangan yang lebih banyak berkeringat, bahan wollycrepe bukan pilihan yang sesuai.

 

Kekurangan lain yaitu jenis wollycrepe tampat lebih transparan. Terlebih jika digunakan sebagai rok atau bawahan, tambahan kain vuring diperlukan supaya tidak memperlihatkan lekuk tubuh. Pun kain wollycrepe memiliki serat yang lebih mudah rusak jika terus-menerus terkena sinar matahari dalam jangka waktu yang lama.

 

Pilihan Warna Kain Populer Mitra Mulia Toko Kain Surabaya

 

Penggunaannya

 
Foto : Gamis Kain Bahan Wollycrepe
Foto : Gamis Kain Bahan Wollycrepe
 
 

Melihat kelebihan dan kekurangan serta karakteristik bahan wollycrepe, kain ini bisa digunakan membuat berbagai jenis busana. Harga per meternya yang cukup murah, dan cukup fleksibel bisa dikreasikan menjadi banyak model.

 

  • Busana Wanita

Memiliki sifat ringan dan jatuh saat dikenakan membuat kain wollycrepe cocok digunakan untuk bahan baju wanita. Busana muslim merupakan busana panjang atau terusan dan longgar khas Timur Tengah yang ditujukan untuk menutup aurat, dan kain ini cocok dengan karaktertistik tersebut.

 

  • Baju Pria

Tak hanya cocok untuk baju wanita, bahan wollycrepe juga bisa jadi alternatif untuk membuat baju gamis pria. Pria lebih suka warna gelap atau kalem, dan sifat kain yang lebih adem bisa jadi pilihan terbaik untuk bahan baju pria yang elegan tanpa mengurangi maskulinitas.

 

  • Jilbab syar’i

Perempuan muslim diwajibkan menutup kepala, leher, dan dada dari belakang hingga depan dengan kain yang nyaman. Bahan wollycrepe menjawab kebutuhan itu dengan sifatnya yang ringan, jatuh, dan tipis, tapi tidak transparan. Meskipun tak menyerap keringat, tambahan ciput yang berfungsi membungkus rambut sebelum memakai jilbab bisa membantu.

 

  • Pashmina

Model hijab yang tidak melulu itu-itu saja, bahan wollycrepe juga bisa dirancang menjadi pashmina. Walau sejarah pashmina merupakan wol yang ditenun di India, tapi dalam perkembangannya di Indonesia pashmina diartikan sebagai jilbab persegi panjang yang serupa dengan selendang.

 

  • Cadar atau Niqab

Meski mengenakan cadar atau niqab bukanlah sebuah kwajiban bagi muslimah, tapi niqab kadang diperlukan. Nah, bahan wollycrepe yang ringan dan tipis sangat pas sebagai bahan dasar niqab.

 

Baca Juga Artikel Terkait

 
 

Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe

Tak mau ketinggalan update artikel terbaru kami ikuti kami, masukkan email anda & klik subscribe, Terimakasih


Recent Post


Related Article