Cara Memisahkan Keuangan Usaha dan Keuangan Pribadi | Toko Kain Surabaya

Administrator 16 May 2021 at 10:34
Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe

Cara Memisahkan Keuangan Usaha Dan Keuangan Pribadi

 

Dalam menjalankan bisnis atau usaha, seringkali seorang pengusaha merasa jenuh karena tak kunjung dapat merasakan laba atau keuntungan dari usahanya. Segala cara telah dilakukan agar keuntungan meningkat sehingga dapat berdampak positif terhadap kondisi finansial. Dari sisi keuntungan terlihat meningkat, namun hasil dari keuntungan  belum dapat dirasakan. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, salah satunya adalah karena si pengusaha mencampur antara keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Kebanyakan hal itu terjadi pada kalangan usaha kecil hingga menengah. Biasanya dikarenakan mereka belum memahami prinsip keuangan dalam berbisnis yang mengharuskan bahwa keuangan pribadi dengan keuangan bisnis kecil terpisah. Selain itu juga karena mereka merasa rumit jika harus memisahkan keuangan mereka. Misalnya seorang pedagang kelontong kecil di kampung, mereka sering menganggap bahwa uang hasil berjualan merupakan uang pribadi. Sehingga mereka merasa berhak untuk mengambil dari uang hasil jualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Tips Memisahkan Keuangan Pribadi

Beberapa manfaat yang dapat dirasakan apabila seorang pebisnis memisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha diantaranya pembukuan keuangan menjadi lebih efektif, efisien dan lebih terorganisir. Uang untuk modal usaha akan terlindungi karena terdapat catatan transaksi dengan jelas. Dapat mengetahui apakah usaha sudah menguntungkan atau belum. Sehingga lebih mudah untuk mengambil keputusan menyangkut usaha misalnya keputusan dalam menentukan strategi pengembangan usaha pada periode selanjutnya.

 

Baca Juga Artikel Berikut

 

Secara teori, apabila keuangan usaha dicampurkan dengan keuangan pribadi, maka seorang pengusaha akan kesulitan untuk mengembangkan usahanya. Karena mereka tidak mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang mereka peroleh, dan mereka juga tidak dapat menganalisis perkembangan kondisi keuangan usahanya, apakah mengalami peningkatan atau justru penurunan. Setelah mengetahui betapa pentingnya memisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha dalam mengelola keuangan usaha. Berikut ini kami sajikan cara yang tepat dalam memisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha.

 

Memisahkan rekening tabungan pemasukan dan pengeluaran

 

Dalam transaksi keuangan bisnis, tentu saja kita akan menemui transaksi kas keluar dan kas masuk. Transaksi tersebut sebaiknya dilakukan dengan rekening tabungan yang berbeda, hal ini bertujuan agar anda dapat menganalisis dan memisahkan pengeluaran dan pemasukan dari usaha anda. Jika kas masuk dan kas keluar memiliki pencatatan yang terpisah dan detail, maka anda dapat dengan mudah menghitung laba kotor dari usaha anda. Pastikan pula pemasukan dan pengeluaran antara keuangan usaha dan keuangan pribadi berbeda. 

Tips Memisahkan Keuangan Pribadi

Misalnya jika anda berbelanja untuk keperluan usaha maka gunakan rekening tabungan A, jika anda berbelanja untuk keperluan sehari-hari anda gunakanlah rekening tabungan B. Pemasukan pun seperti itu, apabila anda memperoleh pemasukan dari transaksi usaha maka gunakanlah rekening tabungan C. Jika pendapatan dan pengeluaran yang terjadi anda nilai belum perlu untuk pemisahan rekening, minimal anda harus membuat catatan yang berbeda antara pemasukan pengeluaran prinadi dengan pemasukan pengeluaran yang berkaitan dengan usaha.

 

Membuat rekening tabungan yang berbeda

 

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin satu mengenai pemisahan rekening tabungan, maka anda disarankan untuk membuat beberapa jenis rekening tabungan yang berbeda. Bijaklah dalam memilih bank yang anda percayai sebagai tempat penyimpanan uang anda agar tidak muncul kendala yang besar di kemudian hari. 

 

Membuat pencatatan terpisah

 

Pencatatan menjadi hal yang sangat penting karena dengan adanya pencatatan keuangan secara terpisah maka anda dapat dengan mudah mengetahui kondisi keuangan usaha anda. Jika anda belum memiliki software yang dapat menjalankan peran ini maka anda dapat melakukan pemisahan ini secara manual dengan mencatat di buku. Asalkan tulisannya rapi, detail dan dapat mencerminkan informasi keuangan anda.

 

Tips Memisahkan Keuangan Pribadi

Jangan merasa takut atau sungkan untuk meminta bantuan orang sekitar yang sekiranya memiliki kemampuan dalam pencatatan keuangan. Anda juga dapat belajar sendiri secara otodidak melalui buku atau fasilitas internet.

 

Tidak memakai uang usaha untuk kebutuhan pribadi

 

Hal ini seringkali dinilai sepele oleh kebanyakan pelaku bisnis. Apalagi jika nominalnya kecil misalnya hanya untuk jajan atau makan siang yang jumlahnya dibawah seratus ribu. Seorang pebisnis sebaiknya tidak menggunakan uang usaha. Apabila dalam kondisi yang darurat yang mengharuskan anda memakai uang hasil usaha untuk keperluan pribadi, anggaplah itu sebagai hutang yang harus anda bayar. Selain itu buatlah pencatatan secara rinci jika anda memakai uang hasil usaha.

 

Tidak menggunakan fasilitas usaha untuk kepentingan pribadi

 

Terkadang tidak hanya uang saja yang harus dipisahkan pengelolaannya, adakalanya fasilitas lain seperti kendaraan juga harus dipisahkan. Misalnya jika anda memiliki satu buah motor yang digunakan untuk layanan delivery dengan jatah bensin per hari tiga liter. Maka apabila anda memakai motor tersebut untuk keperluan pribadi anda dan menghabiskan satu liter, maka anda sebaiknya mengganti bensin tersebut.

 

Hal itu bertujuan agar biaya operasional usaha tidak bertambah karena kepentingan pribadi anda. Pada prinsipnya sama dengan uang, jika dalam kondisi darurat anda harus memakai fasilitas usaha maka buatlah pencatatan secara rinci. Agar di kemudian hari anda dapat mengganti sesuai nominal yang telah anda gunakan.

 

Melakukan evaluasi keuangan pada tiap periode

 

Melakukan evaluasi keuangan harus dilakukan jika anda memiliki sebuah usaha, terkait dengan periodenya dapat anda tentukan sendiri sesuai dengan kebutuhan anda.  Jika transaksi keuangan dinilai cukup padat maka anda dapat melakukan evaluasi keuangan pada periode mingguan. Namun jika transaksi keuangan yang terjadi tidak terlalu padat anda dapat melakukannya pada setiap awal atau akhir bulan.

Tips Memisahkan Keuangan Pribadi

Beberapa hal penting yang dapat anda evaluasi dalam laporan keuangan anda diantaranya adalah kas masuk, piutang, hutang, biaya operasional perusahaan dan catatan lain seperti catatan pemakaian fasilitas usaha untuk kepentingan pribadi. Dengan melakukan evaluasi keuangan, anda dapat mengetahui sudah sejauh mana efektivitas strategi atau peraturan keuangan yang anda buat untuk usaha anda. Selain itu dengan adanya evaluasi keuangan, dapat mempermudah anda untuk mengembangkan usaha yang anda miliki.

 

Menentukan persentase alokasi hasil usaha

 

Maksud dari cara ini adalah apabila anda telah mengetahui jumlah hasil usaha anda atau dapat disebut laba, maka anda perlu membuat alokasi nya misalnya 10% untuk pengembangan usaha, 15% untuk investasi,  22,5% untuk keperluan pribadi, 50% untuk tabungan usaha, 2,5% untuk kegiatan sosial dan seterusnya. Persentase tersebut tidaklah baku, anda dapat menyeseuaikan dengan kebutuhan anda. Dengan menentukan persentase tersebut, anda dapat  merasakan hasil usaha yang anda peroleh, sehingga anda akan lebih semangat dalam menjalankan usaha anda.

 

Baca Juga Artikel Berikut

 

Displin dalam melaksanan peraturan yang telah dibuat

 

Sebaik apapun peraturan yang anda ciptakan apabila anda tidak menjalankan dengan sungguh-sungguh atau disiplin maka peraturan tersebut akan menjadi sia-sia. Oleh sebab itu ciptakanlah peraturan atau SOP yang akan benar-benar anda laksanakan, walaupun SOP tersebut masih dinilai sebagai SOP yang sederhana.

 

Cek Yuk Bahan Unione Pilihan

Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe

Tak mau ketinggalan update artikel terbaru kami ikuti kami, masukkan email anda & klik subscribe, Terimakasih


Recent Post


Related Article